Kementerian Pekerjaan Umum baru-baru ini melaksanakan pelatihan konstruksi bagi santri di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja konstruksi, sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Menteri PU Dody Hanggodo.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan santri dapat memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai praktik konstruksi yang baik dan aman.
Direktur Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi, Kimron Manik, menekankan pentingnya pelatihan ini. Dia berharap kompetensi peserta dapat meningkat sehingga mereka dapat berkontribusi secara nyata dalam pembangunan, khususnya di lingkup pondok pesantren.
Pentingnya Pelatihan Konstruksi di Kalangan Santri
Pelatihan konstruksi menjadi jembatan untuk meningkatkan keahlian santri di bidang teknik sipil. Dengan keterampilan ini, mereka tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga mampu berkontribusi pada proyek pembangunan di masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 21 Oktober hingga 1 November 2025. Diikuti oleh 116 peserta, pelatihan ini mencakup berbagai bidang spesialisasi seperti Tukang Bangunan Gedung dan Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Peserta yang terlibat dalam pelatihan minimal harus merupakan lulusan setingkat SMA. Hal ini membuktikan komitmen instansi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan keahlian di kalangan generasi muda.
Rincian Pelatihan dan Sertifikasi yang Diberikan
Pelatihan ini terdiri dari dua jenjang utama, yaitu jenjang 2 untuk bidang Tukang Bangunan dan jenjang 3 untuk bidang K3. Setiap peserta mendapatkan pelatihan teoritis dan praktis yang mendalam, sebagai persiapan untuk ujian sertifikasi yang akan mereka jalani.
Pesantren Lirboyo menjadi tempat yang ideal untuk pelaksanaan kegiatan ini. Selain sebagai wadah pendidikan agama, pesantren juga harus berperan dalam pengembangan keterampilan praktis para santrinya.
Dengan sertifikasi yang diperoleh, peserta diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja. Ini penting agar mereka mampu mendapatkan pekerjaan yang layak di industri konstruksi yang semakin berkembang.
Sinergi antara Kementerian dan Masyarakat dalam Pelatihan
Kementerian Pekerjaan Umum bersama berbagai kementerian lain bersinergi untuk memastikan pelatihan berjalan sukses. Kolaborasi ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
Sinergi tersebut bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik. Dengan begitu, santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat membantu mereka di dunia kerja.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan pencapaian pelatihan dapat dirasakan lebih luas. Masyarakat juga diharapkan dapat ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan aman.














