Menjelang akhir tahun, sektor pariwisata di Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Berbagai strategis terus disiapkan untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
InJourney, sebagai holding Badan Usaha Milik Negara di sektor aviasi dan pariwisata, memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas layanan. Mereka menyadari bahwa selama musim liburan, ekspektasi wisatawan terhadap layanan akan meningkat drastis.
Dengan melibatkan berbagai unit usaha, termasuk bandara, hotel, dan destinasi wisata, InJourney berharap dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan reputasi, tetapi juga keuntungan dalam jangka panjang.
Rencana Strategis Menyongsong Lonjakan Wisatawan di Akhir Tahun
InJourney telah merancang sejumlah rencana strategis untuk menghadapi lonjakan wisatawan yang diprediksi akan terjadi. Salah satu langkah utama adalah memastikan operasional bandara berlangsung 24 jam selama periode puncak liburan dari 14 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Dengan penambahan tenaga kerja, posko operasional, dan peningkatan alur pelayanan, InJourney berusaha membuat pengalaman perjalanan lebih nyaman. Koordinasi yang matang antara semua unit usaha menjadi kunci untuk mencapai standar layanan yang tinggi.
Selain itu, dekorasi tematik juga direncanakan untuk menciptakan suasana yang lebih meriah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan suasana liburan dan menyenangkan para wisatawan yang berkunjung.
Event Menarik untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan
InJourney tidak hanya berfokus pada layanan dasar, tetapi juga menggelar berbagai acara yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan. Salah satu acara terbesar yang direncanakan adalah Seaside Festive Symphony, yang akan berlangsung di Bali pada malam pergantian tahun.
Event ini akan menampilkan berbagai musisi ternama dan diharapkan dapat meningkatkan tingkat hunian hotel secara signifikan. Dengan program-program hiburan yang menarik, InJourney berharap bisa mendorong belanja wisatawan selama liburan.
Kerja sama dengan berbagai pihak juga dilakukan untuk memastikan acara sukses dan menarik perhatian publik. InJourney juga menghadirkan Malam Muda-Mudi di Sarinah, sebuah pesta yang diproyeksikan menarik ribuan pengunjung dan mempromosikan budaya lokal.
Peningkatan Okupansi Hotel dan Dampak Ekonomi
Dari sisi akomodasi, Direktur Utama InJourney Hospitality menjelaskan bahwa okupansi hotel diprediksi akan mencapai 72 hingga 78 persen. Dengan titik fokus di Bali, lokasi ini tetap menjadi primadona bagi para wisatawan.
Lombok juga mulai menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, terutama setelah berbagai acara internasional di Mandalika, yang semakin memperkuat posisi Bali dan Lombok sebagai destinasi wisata yang menarik.
Dengan meningkatnya okupansi hotel, dampak positif dapat dirasakan oleh perekonomian lokal, terutama bagi para pelaku usaha kecil. Kenaikan jumlah pengunjung tentu berkontribusi pada peningkatan pendapatan bagi daerah setempat.














