Jakarta, dalam sebuah langkah strategis, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan rencana untuk menggabungkan tiga anak usahanya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga selaras dengan arah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Penggabungan tiga anak usaha ini, yaitu PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina International Shipping, dan PT Kilang Pertamina Internasional, diharapkan dapat memperkuat posisi Pertamina di tengah tantangan pasar global. Simon memaparkan, salah satu penyebab turunnya laba skala besar adalah adanya penurunan permintaan di pasar, meskipun produksi kilang meningkat pesat.
Kondisi pasar yang mengalami ketidakpastian ini mengakibatkan margin operasional perusahaan semakin tipis, yang tentunya mempengaruhi profitabilitas seluruh entitas. Dengan demikian, manajemen merasa perlu melakukan kajian lebih mendalam terkait penggabungan perusahaan untuk menciptakan efisiensi dan sinergi.
Alasan di Balik Penggabungan Tiga Anak Usaha Pertamina
Menurut Simon, saat ini penggabungan merupakan langkah yang strategis, terutama dengan adanya tren persaingan yang semakin ketat. Penyebab utama dari rencana ini adalah untuk mengoptimalkan keuangan dan manajemen operasional yang lebih ter integrasi.
Tambahan pula, dengan penggabungan ini, diharapkan ada pengurangan biaya operasional yang signifikan. Semua pengurangan biaya tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya saing perusahaan di pasar energi, yang saat ini semakin kompetitif.
Dalam sesi wawancara, ia juga menekankan pentingnya untuk mempersiapkan perusahaan pada tantangan masa depan. Ketika pengalaman dan kapasitas dari masing-masing anak perusahaan digabung, kemungkinan untuk menghadapi tantangan pasar akan semakin besar.
Rencana Eksekusi dan Waktu Pelaksanaan yang Ditargetkan
Simon menegaskan bahwa rencana penggabungan ini adalah prioritas utama yang harus diselesaikan tepat waktu. Ia mengungkapkan target waktu untuk menyelesaikan proses penggabungan tersebut adalah pada akhir tahun 2025.
Untuk mencapai target ini, tim manajemen telah menyusun road map yang jelas. Setiap langkah di dalam proses penggabungan ini sangat tergantung pada efektivitas komunikasi antara seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.
Dalam pernyataannya, Simon menambahkan bahwa setelah penggabungan, akan ada kemungkinan terbentuknya perusahaan baru yang akan menggabungkan ketiga entity tersebut. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi perusahaan di kompetisi regional maupun global.
Optimalisasi Proses Bisnis untuk Efisiensi yang Lebih Baik
Selain memprioritaskan penggabungan, Pertamina juga akan melakukan optimalisasi proses bisnis di seluruh lini. Hal ini dilakukan agar setiap aktivitas perusahaan dapat berjalan lebih efisien dan efektif.
Simon percaya bahwa efisiensi dalam operasional sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan yang datang. Dalam kondisi pasar yang tidak stabil, perusahaan harus lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat reputasi perusahaan dan meningkatkan kepercayaan dari semua stakeholder. Seluruh upaya tersebut akan diarahkan pada komitmen menjaga integritas dan konsistensi dalam pelayanan kepada klien.