Menjelang akhir tahun, perhatian khusus diberikan kepada kondisi cuaca yang sering kali ekstrem. Kesiapsiagaan ini penting agar berbagai aktivitas, terutama di sektor penerbangan, dapat berjalan lancar tanpa gangguan.
Di tengah perayaan liburan natal dan tahun baru, fenomena cuaca bisa jadi penghambat dalam perjalanan udara. Mengantisipasi hal tersebut, koordinasi antara berbagai pihak terkait menjadi kunci untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Direktur Operasi AirNav Indonesia, Setio Anggoro, menekankan pentingnya kolaborasi dengan BMKG untuk mendukung kelancaran penerbangan. Hal ini dilakukan agar penumpang tetap aman dalam perjalanan mereka selama momen liburan yang padat.
Menghadapi Cuaca Ekstrem Jelang Liburan
Pada periode bulan November hingga Desember, cuaca ekstrem diprediksi akan meningkat. Prediksi ini menjadi dasar bagi AirNav Indonesia untuk melakukan langkah-langkah pencegahan demi minimalkan gangguan penerbangan.
Di antara gangguan yang diantisipasi, termasuk keterlambatan jadwal penerbangan dan masalah pada landasan pacu. Terlebih lagi, situasi tersebut dapat berujung pada pengalihan penerbangan jika kondisi mengharuskan.
Koordinasi yang kuat dengan pihak BMKG dan pengelola bandara sangat diperlukan. Hal ini bertujuan agar setiap perubahan cuaca dapat segera direspons tanpa mengganggu arus penerbangan secara keseluruhan.
Prediksi Penerbangan Menjelang Puncak Arus Libur
Dalam menyongsong puncak arus libur natal dan tahun baru, Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang. Diprediksi, akan ada sekitar 1.200 penerbangan yang sebagian besar ditujukan untuk tujuan domestik.
Walau jumlah itu menunjukkan adanya peningkatan, namun masih jauh dari angka sebelum pandemi. Meski demikian, data dari tahun lalu menunjukkan potensi peningkatan yang signifikan pada periode ini.
Pemerintah dan maskapai juga berkomitmen untuk memfasilitasi perjalanan wisata, terutama di masa liburan. Kebijakan cuti bersama pada Natal dan Tahun Baru diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang di pesawat.
Monitoring dan Evaluasi Selama Periode Libur
Penting bagi pihak AirNav Indonesia untuk terus memantau pergerakan pesawat. Pemantauan ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kebijakan transportasi udara yang mungkin dikeluarkan pemerintah di akhir tahun.
Total proyeksi pergerakan penerbangan selama 18 hari layanan khusus mencapai 76.972. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 3,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari total pergerakan tersebut, sekitar 1.100 penerbangan per hari diperkirakan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta saja. Ini menunjukkan betapa padatnya aktivitas penerbangan selama periode liburan ini.














