Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi salah satu instrumen penting dalam pengelolaan perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengambil langkah tegas dengan menunjuk perusahaan-perusahaan game global untuk memungut PPN atas transaksi yang dilakukan pengguna dalam aplikasi game mereka.
Baru-baru ini, Roblox Corporation, pengembang game terkenal asal California, resmi ditunjuk sebagai salah satu pemungut PPN. Bersama dengan enam perusahaan lain, Roblox bergabung dengan daftar panjang entitas yang memiliki peranan penting dalam ekonomi digital Indonesia.
Dengan penunjukan ini, Roblox menjadi bagian dari 251 perusahaan yang telah ditunjuk oleh DJP sejak tahun 2020. Pada bulan Oktober 2025, mereka diberikan tanggung jawab untuk mengumpulkan PPN sebagai bagian dari Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak.
Kontribusi PPN terhadap Pendapatan Negara
PPN yang dipungut oleh pelaku PMSE adalah sebesar 11% dari nilai transaksi, yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara. Berdasarkan laporan terbaru, sampai dengan akhir Oktober 2025, total penerimaan dari PPN PMSE mencapai Rp 33,88 triliun dari 207 pemungut yang ditunjuk.
Tindakan ini tidak hanya bertujuan untuk menambah pemasukan negara, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang adil bagi semua pelaku usaha, baik lokal maupun internasional. Dengan pemungutan PPN, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem yang lebih transparan dan terstruktur di ranah digital.
Pengumpulan PPN tidak hanya memengaruhi perusahaan besar, tetapi juga memiliki dampak langsung bagi para pengguna dan pelaku bisnis kecil. Konsumen diharapkan memahami bahwa pajak ini merupakan bagian dari kontribusi mereka dalam perekonomian negara.
Kriteria Penunjukan Pemungut PPN PMSE
Perusahaan yang akan ditunjuk sebagai pemungut PPN harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Salah satu syarat utama adalah nilai transaksi yang harus melebihi Rp 600 juta per tahun atau Rp 50 juta per bulan.
Selain itu, kriteria trafik yang signifikan juga menjadi pertimbangan, di mana jumlah pengunjung di Indonesia harus lebih dari 12.000 dalam satu tahun atau 1.000 dalam satu bulan. Kriteria ini bertujuan agar pemungut PPN memiliki basis konsumen yang cukup luas untuk berkontribusi pada penerimaan pajak.
Dengan adanya kriteria ini, pemerintah berharap dapat menjaring perusahaan-perusahaan yang benar-benar aktif dan memiliki dampak yang besar terhadap pasar Indonesia. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa semua pemain dalam industri tunduk pada regulasi yang sama.
Dampak Penunjukan Perusahaan Game Global
Penunjukan perusahaan game internasional sebagai pemungut PPN PMSE membawa dampak yang signifikan. Terdapat keuntungan bagi pemerintah dalam hal penerimaan pajak, tetapi di sisi lain, ada pula tantangan dalam memastikan kepatuhan dari semua perusahaan yang ditunjuk.
Bagi perusahaan-perusahaan tersebut, merespons kebijakan ini berarti mereka harus menyesuaikan operasi mereka untuk berfungsi sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan untuk lebih menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan lokal.
Selain itu, penunjukan ini turut merubah cara pandang masyarakat terhadap pajak digital. Publik kini makin memahami bahwa semua transaksi digital memiliki implikasi pajak yang perlu dikelola dengan baik, demi kemajuan bersama.













