Sebuah insiden serius terjadi ketika pesawat tanpa awak yang diluncurkan oleh kelompok Houthi dari Yaman menghantam pintu masuk sebuah hotel di Eilat, Israel, pada malam tanggal 18 September 2025. Meskipun kerusakan cukup signifikan, beruntung tidak ada korban jiwa dilaporkan dari kejadian tersebut.
Rekaman dari lokasi menunjukkan momen dahsyat saat drone meledak, mengakibatkan api dan kerusakan di area sekitar. Pihak otoritas Israel segera mengamankan lokasi kejadian dan memulai proses investigasi untuk memahami rincian insiden ini.
Menurut pernyataan dari Kepolisian Israel, tim penjinak bom yang berpengalaman dikerahkan untuk meneliti puing-puing drone yang jatuh dan memastikan tidak ada senjata tambahan tersisa di tempat kejadian. Ini menunjukkan tingkat kewaspadaan tinggi dari pihak keamanan dalam menghadapi ancaman seperti ini.
Respons dan Investigasi Pasca-Insiden yang Terjadi di Eilat
Militer Israel, setelah insiden tersebut, mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki mengapa drone tersebut tidak dapat dicegat sebelum mencapai targetnya. Aksi penyelamatan berlangsung cepat di sekitar lokasi untuk memadamkan api akibat ledakan drone yang membawa bahan peledak.
Lebih lanjut, sumber dari Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan bahwa meskipun insiden ini terjadi, mereka berhasil mencegat dua drone lain yang juga diluncurkan dari Yaman pada hari yang sama. Kejadian serangan ini menunjukkan betapa kompleksnya situasi keamanan di kawasan tersebut.
Dengan situasi yang semakin memanas, IDF menjelaskan bahwa tidak ada sirene yang berbunyi sebelum insiden tersebut, sesuai dengan prosedur protokol yang berlaku. Hal ini menyebabkan sejumlah pertanyaan mengenai efektivitas sistem peringatan dini saat menghadapi ancaman serupa.
Serangan Rudal yang Menyusul dan Kondisi Keamanan Warga Israel
Pada malam yang sama, kelompok Houthi juga menembakkan rudal ke arah pusat Israel, memicu sirene di berbagai wilayah, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. Warga Israel di berbagai kota terpaksa berlindung, menunjukkan dampak dari ketegangan yang semakin meningkat di kawasan ini.
IDF melaporkan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat rudal tersebut, yang mengacu pada efektivitas teknologi pertahanan mereka dalam menangani serangan yang mungkin berpotensi merugikan. Sejumlah besar warga merasakan dampak psikologis dari serangan ini, yang mengingatkan mereka pada situasi-situasi berbahaya di masa lalu.
Menyusul serangan-serangan ini, tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di seluruh wilayah target. Namun, tetap ada ketidakpastian yang melingkupi situasi keamanan di Israel, mengingat serangan rudal ini menandai intensifikasi, yang berisiko mengguncang keadaan damai di kawasan tersebut.
Asal Usul Klub Houthi dan Target Serangan
Kelompok Houthi di Yaman telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, dengan menyebutkan bahwa mereka menargetkan lokasi-lokasi militer yang dianggap sensitif di Tel Aviv dan sekitarnya. Mereka telah menjadi penantang utama bagi pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman, serta berulangkali menargetkan Israel dalam beberapa minggu terakhir.
Pernyataan resmi dari kelompok Houthi menyebutkan bahwa selain melepaskan rudal balistik, mereka juga meluncurkan sejumlah drone ke Israel. Penambahan kekuatan militer mereka dalam meluncurkan drone ke arah Eilat menunjukkan langkah yang semakin agresif dari pihak Houthi dalam menanggapi situasi regional.
Dalam beberapa minggu terakhir, serangan-serangan Houthi terhadap Eilat menunjukkan tren yang mencemaskan, di mana serangan dan pengintaian di wilayah tersebut semakin meningkat. Hal ini menantang respons keamanan Israel, yang harus menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi provokasi yang terus berlanjut.
Konsekuensi dan Tindakan Selanjutnya dari Israel dalam Menghadapi Ancaman
Sejak Maret 2025, setelah Israel melanjutkan serangan terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza, Houthi telah meluncurkan 87 rudal serta banyak drone ke berbagai lokasi di Israel. Jumlah serangan ini menandakan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi negara ini, dan menunjukkan keterkaitan antara konflik yang ada di Gaza dan ancaman dari selatan.
Angkatan Udara Israel telah merespons dengan melakukan serangan terhadap basis-basis militer di wilayah yang dikuasai Houthi, khususnya di pelabuhan Hodeida. Target serangan ini dilaksanakan untuk menanggapi serangan yang terus berlanjut terhadap Israel dan untuk mengganggu pasokan serta infrastruktur Houthi.
Dalam konteks yang lebih luas, ketegangan yang berkembang ini menciptakan tantangan besar bagi keamanan regional, dan menunjukkan bahwa kedua belah pihak terjebak dalam siklus serangan dan balasan yang tampaknya tidak akan selesai dalam waktu dekat. Keselamatan warga sipil di kedua belah pihak menjadi perhatian utama yang perlu diperhatikan saat situasi semakin meningkat.