Harga emas telah mengalami lonjakan yang signifikan, mencapai titik tertingginya dalam lebih dari dua minggu pada hari Selasa. Kenaikan ini terjadi setelah adanya berita mengenai upaya mantan presiden untuk memecat salah satu eksekutif terkemuka dalam industri teknologi, yang mempengaruhi sentimen pasar.
Banyak investor saat ini sedang menanti dengan cermat data PDB yang dijadwalkan dirilis pada hari Kamis serta data Konsumsi Pribadi yang akan hadir pada hari Jumat. Data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk yang jelas tentang arah kebijakan suku bunga yang mungkin diambil oleh bank sentral dalam waktu dekat.
Ekonom yang terlibat dalam survei dari berbagai lembaga memperkirakan bahwa indeks harga inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) akan mengalami kenaikan sebesar 2,6% di bulan Juli. Angka ini relatif konsisten dengan kenaikan yang terdata pada bulan Juni, menunjukkan bahwa inflasi tetap menjadi perhatian utama bagi banyak pihak.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Secara Global
Harga emas sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor global yang kompleks. Di antara faktor-faktor tersebut, kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral memiliki peran yang sangat vital.
Ketidakpastian ekonomi sering kali mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai aset safe haven. Saat situasi politik atau ekonomi tidak stabil, biasanya permintaan emas akan naik, yang pada gilirannya meningkatkan harga.
Selain itu, suku bunga juga sangat berpengaruh terhadap tren harga emas. Ketika suku bunga rendah, biaya peluang untuk memegang emas menjadi semakin tidak signifikan, membuat emas lebih menarik bagi investor.
Data Inflasi dan Dampaknya terhadap Kebijakan Moneter
Data inflasi yang dirilis secara berkala menjadi salah satu indikator paling penting dalam menentukan kebijakan moneter. Kenaikan inflasi dapat memicu bank sentral untuk mempertimbangkan penyesuaian suku bunga guna mengendalikan inflasi.
Jika data inflasi PCE lebih tinggi dari yang diperkirakan, hal ini dapat memicu pertanyaan mengenai kemampuan The Fed untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Seorang analis mengungkapkan bahwa dibutuhkan angka inflasi yang signifikan untuk menghentikan rencana pemotongan suku bunga yang sudah diantisipasi oleh pasar.
Pasar saat ini menunjukkan bahwa ada lebih dari 87% kemungkinan terjadinya pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan bank sentral yang akan datang. Proyeksi ini mencerminkan harapan di kalangan investor untuk keberlanjutan pertumbuhan ekonomi tanpa adanya tekanan inflasi yang berlebihan.
Perbandingan dengan Logam Mulia Lainnya
Tidak hanya harga emas yang mengalami dinamika, tetapi juga harga logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan paladium. Pada saat yang sama, harga perak spot mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi USD 38,47 per ons.
Platinum dan paladium juga mencatat penurunan harga, masing-masing menjadi USD 1.344,20 dan USD 1.087,10. Penurunan ini menunjukkan bahwa tidak semua logam mulia mengikuti tren kenaikan yang sama seperti yang terjadi pada harga emas.
Perbandingan ini menunjukkan volatilitas yang ada dalam pasar logam mulia, di mana setiap logam dapat bereaksi berbeda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi. Investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi berdasarkan tren yang terjadi pada pasar.