Kompetisi Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas kembali menjadi sorotan publik setelah penayangan episode ketiga pada 12 Oktober 2025. Program ini memberikan platform bagi para pelaku UMKM untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi mereka di tengah tantangan bisnis yang semakin kompleks.
Melalui berbagai tantangan yang menuntut kemampuan berpikir kreatif dan strategis, peserta diharapkan mampu bertahan dan berkembang di dunia yang kompetitif ini. Dalam episode terbaru, mereka dituntut untuk menunjukkan keahlian dalam berpromosi dan bercerita di depan publik.
Setelah berhasil lolos di babak sebelumnya, delapan peserta kini bersiap menghadapi tantangan berikutnya. Mereka akan diuji dalam hal promosi melalui tantangan Creative Video Marketing yang memerlukan daya tarik visual dan storytelling yang kuat.
Kreativitas dan Inovasi dalam Kompetisi yang Ketat
Episode ketiga ini menghadirkan 8 jagoan UMKM yang telah terpilih untuk melanjutkan perjalanan mereka. Dalam tantangan kali ini, mereka harus membuat video promosi yang unik dan menarik untuk produk mereka masing-masing. Keberhasilan dalam misi ini sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk menghadapi berbagai situasi dan mengadaptasi pendekatan mereka.
Pengalaman berharga dari juri tamu, Najla Bisyir atau Alabisyir, turut memperkaya jalannya kompetisi. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan UMKM kini sangat dipengaruhi oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan tren dan teknologi terbaru.
Selain Alabisyir, terdapat juga juri utama yang berpengalaman seperti Daniel Mananta dan Lizzie Parra. Kehadiran mereka dalam kompetisi ini menambah dimensi dan pengetahuan baru bagi para peserta tentang pentingnya pemasaran yang efektif.
Tantangan Video Kreatif yang Mendorong Ketahanan Peserta
Selama episode ini, peserta harus menciptakan video promosi yang berdurasi maksimal 15 detik. Mereka harus menggunakan lokasi syuting yang ditentukan secara acak melalui pelemparan dadu. Hal ini menambah elemen tantangan yang membuat setiap peserta harus berimprovisasi dan menemukan solusi kreatif.
Keberuntungan lebih berpihak pada Michael Kwok, pemilik Maritim Bag Indonesia, yang berhasil mendapatkan hak memilih lokasi syuting terlebih dahulu. Keputusan tersebut sangat berpengaruh pada hasil akhir video promosi mereka.
Para peserta menerima pembekalan dari mentor-mentor berpengalaman sebelum memulai syuting. Pengetahuan yang dikumpulkan dari pembekalan ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap peserta dapat menghasilkan konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga mampu menjangkau audiens yang lebih luas.
Ketegangan dan Drama di Lokasi Syuting
Pada saat syuting, ketegangan meningkat ketika beberapa peserta menghadapi situasi tak terduga. Misalnya, di lokasi kolam, peserta dikejutkan oleh munculnya ular yang menambah unsur dramatis dalam proses pengambilan gambar.
Selain itu, masalah lain juga muncul di lokasi parkir saat B Erl Cosmetics dan Hirakiya harus berhadapan dengan aparat keamanan yang menuntut izin. Situasi ini memaksa mereka untuk berimprovisasi dengan cepat agar proses syuting tetap berjalan lancar.
Di lokasi gudang, peserta mengalami kendala pencahayaan yang minim, sedangkan di gym, lampu sering padam sehingga menyulitkan proses pengambilan gambar. Meskipun rintangan bertubi-tubi menghampiri, semua peserta menunjukkan semangat juang yang tinggi untuk menyelesaikan video tepat waktu.
Menilai Hasil dan Pujian pada Peserta Terbaik
Setelah video selesai dibuat, seluruh peserta mempresentasikan hasil karya mereka di depan juri. Setiap video dievaluasi dengan cermat, di mana kreativitas dan penyampaian pesan menjadi kriteria utama penilaian.
Maritim Bag Indonesia berhasil menarik perhatian juri dengan video promosi bertema tas multifungsi yang jelas dan target pasarnya teridentifikasi dengan baik. Sunkrisps pun berhasil menghibur dengan video yang menghadirkan solusi bagi anak-anak yang sulit makan sayur.
Namun, tidak semua peserta mendapatkan pujian. B Erl Cosmetics harus mendengar kritik bahwa video mereka terlalu padat dan kurang efektif dalam menyampaikan pesan. Sementara Hirakiya mengalami evaluasi yang lebih ketat karena konsep videonya dianggap belum jelas.
Puncak perhatian dalam episode ini adalah saat DS Modest memperkenalkan video promosi dengan teknologi AI untuk menciptakan suara. Ide inovatif ini mendapatkan pengakuan dari juri sebagai langkah berani yang menunjukkan adaptasi pada era digital.
Kompetisi Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas tidak hanya mengedukasi para peserta, tetapi juga menarik perhatian masyarakat luas. Penonton, bahkan yang tidak terlibat dalam dunia bisnis, ikut merasakan ketegangan dan antusiasme dari setiap episode.
Dengan kegiatan promosi dan konten kreatif yang menghibur ini, kompetisi ini memberikan gambaran bahwa kualitas produk juga harus disertai dengan kemampuan bercerita. Seiring dengan berjalannya waktu, setiap peserta dituntut untuk lebih peka terhadap tren dan tuntutan pasar.
Selanjutnya, dua peserta akan tereliminasi. Dengan hanya enam jagoan UMKM tersisa, mereka semua siap menghadapi tantangan berikutnya dalam kompetisi ini. Siapa yang akan bertahan dan siapa yang harus meninggalkan panggung kompetisi?
Jangan lewatkan episode selanjutnya dari Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas yang akan tayang pada 19 Oktober 2025. Anda juga bisa mengikuti berbagai kegiatan menarik dan mendukung peserta favorit untuk meraih kemenangan.














