Otoritas Imigrasi Thailand sedang menjalankan langkah-langkah baru untuk memperketat pemeriksaan terhadap para pengunjung asing. Tujuannya adalah untuk mencegah penyalahgunaan kebijakan bebas visa yang dapat memicu aktivitas ilegal di negara tersebut.
Biro Imigrasi Thailand mencatat bahwa terdapat kasus di mana beberapa wisatawan memanfaatkan kemudahan bebas visa selama 90 hari. Aktivitas ini terutama terjadi di daerah-daerah yang menjadi pusat ekspatriat, seperti Pattaya, Phuket, dan Hua Hin.
Laporan mengenai penyalahgunaan kebijakan ini diberikan oleh Mayor Cheongron Rimpadee kepada pihak kepolisian. Dia menyoroti kekhawatiran terkait potensi kejahatan yang bisa timbul akibat praktik tersebut.
Pergeseran Kebijakan Imigrasi di Thailand untuk Mencegah Penyalahgunaan Visa
Program bebas visa yang ada saat ini memungkinkan warga dari 93 negara untuk mengunjungi Thailand tanpa visa hingga 60 hari. Jika diperlukan, mereka dapat memperpanjang masa tinggal selama 30 hari dengan melapor ke kantor imigrasi setempat.
Namun, kebijakan baru mengharuskan wisatawan yang melakukan tindakan ‘visa run’ lebih dari dua kali tanpa alasan yang jelas akan ditolak untuk masuk kembali ke Thailand. Kebijakan ini ditetapkan untuk mengurangi risiko penyalahgunaan fasilitas yang telah diberikan.
Berdasarkan informasi dari Departemen Hubungan Masyarakat Pemerintah Thailand, pelancong asing diwajibkan untuk mengajukan visa resmi jika mereka ingin kembali ke Negeri Gajah Putih setelah tinggal lebih dari waktu yang diizinkan. Ketentuan ini bertujuan untuk meningkatkan kontrol terhadap arus masuk turis.
Pengetatan Kontrol Imigrasi untuk Memerangi Praktik Ilegal
Tahun ini, otoritas imigrasi melaporkan telah menolak masuk sekitar 2.900 pengunjung asing akibat penyalahgunaan hak istimewa bebas visa. Penolakan ini menjadi langkah nyata bagi pemerintah untuk melindungi integritas sistem imigrasi mereka.
Kantor imigrasi juga berencana untuk mengevaluasi secara ketat permohonan perpanjangan masa tinggal. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat menekan angka kegiatan ilegal yang sering kali terjadi di kalangan para imigran.
Peningkatan pengawasan di titik masuk internasional mungkin akan mempengaruhi kecepatan pemrosesan paspor selama periode kunjungan puncak. Namun, pihak berwenang sudah memastikan akan menambah jumlah staf untuk menjaga agar proses tetap efisien dan tertib.
Data Statistik dan Dampak Kebijakan Baru terhadap Pariwisata
Thailand menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di dunia, dengan lebih dari 26,6 juta kedatangan asing dalam sepuluh bulan pertama tahun ini. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sebesar 7,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, perhatian terhadap keamanan tetap menjadi prioritas utama pemerintah.
Pemerintah Thailand mengambil pendekatan lebih rigor dalam pemeriksaan imigrasi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah kejahatan terkait narkoba dan karyawan asing yang bekerja tanpa izin di berbagai sektor.
Dengan adanya langkah-langkah terbaru ini, otoritas berharap dapat mengurangi penyalahgunaan fasilitas visa yang ada. Selain itu, tindakan ini bertujuan untuk menawarkan lingkungan yang lebih aman bagi wisatawan yang datang dengan niat baik.














