Kalla Group berencana untuk memulai operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci di Jambi pada awal November 2025. Proyek ini ditargetkan dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas mencapai 350 Mega Watt (MW), yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi di wilayah tersebut.
Dengan adanya proyek ini, CEO Kalla Group, Solihin Kalla, menekankan pentingnya memastikan bahwa listrik dari PLTA Kerinci dapat terhubung dengan jaringan PLN. Hal ini menandakan komitmen perusahaan dalam menyediakan sumber energi yang bersih dan dapat diandalkan untuk masa depan.
Solihin juga menegaskan bahwa mereka saat ini sedang melakukan pengujian agar dapat memenuhi tenggat waktu yang telah ditentukan untuk koneksi jaringan. Pihaknya optimis bahwa semua perizinan dan perjanjian dengan PLN akan siap sebelum tanggal yang dijadwalkan.
Proyek PLTA Kalla Group di Daerah Lain yang Sudah Beroperasi
Kalla Group tidak hanya fokus pada proyek PLTA Kerinci, tetapi juga telah mengoperasikan beberapa proyek lainnya di luar Pulau Jawa. Sejauh ini, perusahaan telah berhasil menjalankan dua proyek PLTA di Sulawesi yang menunjukkan komitmen terhadap pembangkitan energi terbarukan.
Dua proyek yang telah berjalan adalah PLTA Poso dan PLTA Malea, yang masing-masing berkontribusi signifikan terhadap penyediaan energi di daerahnya. Proyek-proyek ini juga mencerminkan potensi besar sumber daya air yang dimiliki Indonesia.
Secara khusus, PLTA Poso di Sulawesi Tengah adalah salah satu proyek unggulan dengan kapasitas total 515 MW. Proyek ini terdiri dari dua tahapan, yang mana satu tahap sudah beroperasi dan tahap lainnya telah selesai dibangun.
Pemetaan Potensi PLTA di Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan PLTA yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Menurut Solihin Kalla, sebagian besar potensi ini terletak di daerah pulau-pulau seperti Sulawesi, Sumatera, hingga Papua.
Pembangunan sumber energi terbarukan di Papua juga dianggap penting, karena permintaan listrik bersih di daerah tersebut terus meningkat. Investasi dalam proyek sumber energi terbarukan sangat dibutuhkan agar pertumbuhan permintaan ini dapat terakomodasi.
Kalla Group menekankan pentingnya mencari lokasi yang tepat untuk mendirikan PLTA, yaitu di daerah pegunungan yang memiliki sumber air yang melimpah. Hal ini penting agar proyek yang dibangun dapat beroperasi secara efisien.
Strategi Penyaluran Energi yang Efisien
Rencana untuk menghubungkan PLTA Kerinci ke jaringan PLN menunjukkan strategi Kalla Group untuk memastikan penyaluran energi yang efisien. Upaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan stabilitas pasokan listrik di daerah Jambi dan sekitarnya.
Tantangan yang dihadapi dalam menghubungkan proyek baru ini tidak sedikit. Namun, dengan adanya kerjasama dan dukungan dari pihak PLN, perusahaan berharap semua proses dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Selain itu, ketentuan perjanjian jual beli listrik (PPA) yang sudah disepakati juga menjadi pendorong bagi Kalla Group untuk mencapai target operasional. Hal ini menunjukkan adanya kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur energi.