CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memiliki pendekatan yang unik untuk menjaga fokus di lingkungan kerjanya. Ia menerapkan kebiasaan sederhana, seperti tidak membaca pesan teks dan menonaktifkan seluruh notifikasi ponsel selama jam kerja. Dengan cara ini, Dimon berupaya mengoptimalkan produktivitas dan meminimalisir distraksi yang mungkin mengganggu konsentrasinya.
Pria yang berusia 69 tahun ini menekankan pentingnya menjaga perhatian pada setiap pertemuan yang dilakukannya. Dalam pandangannya, membawa ponsel ke dalam rapat hanya akan mengalihkan perhatian dari diskusi yang berlangsung. Dengan tidak terganggu oleh notifikasi, ia bisa sepenuhnya fokus pada agenda yang dibahas.
Banyak yang menganggap cara Dimon cukup ekstrem, terutama di era digital saat ini. Namun, ia percaya bahwa disiplin terhadap penggunaan teknologi adalah kunci untuk mencapai sukses dalam pekerjaan.
Cara Jamie Dimon Menjaga Fokus di Tempat Kerja
Langkah pertama yang diambil Dimon adalah menonaktifkan semua notifikasi di ponselnya. Dalam satu wawancara, ia mengaku tidak menerima notifikasi kecuali dari anak-anaknya. Dengan cara ini, ia bisa menghindari gangguan yang sering muncul akibat pesan-pesan yang masuk.
Selama menghadiri rapat, ia tidak membawa ponsel agar bisa berkonsentrasi secara penuh. “Ketika saya pergi ke rapat, saya membaca pra-pertemuan dan 100% fokus,” ujar Dimon. Ia meyakini bahwa perhatian penuh terhadap rekan dan materi rapat dapat meningkatkan kualitas diskusi yang dilakukan.
Dimon menjadi vokal mengenai etika kerja, terutama mengenai penggunaan perangkat digital di dalam ruangan rapat. Ia menyebutkan bahwa tindakan memeriksa pesan atau notifikasi saat rapat dianggap sebagai bentuk ketidaksopanan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa jika seseorang terlihat memeriksa email di dalam rapat, ia akan meminta orang tersebut untuk menutup perangkatnya. Pendekatan ini diambil karena ia merasa komunikasi yang efektif hanya dapat terjalin dengan perhatian penuh dari semua peserta rapat.
Pandangan Jamie Dimon Terhadap Tren Kerja Modern
Di era di mana banyak orang mulai beradaptasi dengan konsep bekerja dari rumah, Dimon memiliki kritik tersendiri terhadap kebiasaan ini. Dalam rekaman internal yang bocor, ia menyampaikan skeptisisme mengenai produktivitas karyawan di rumah, terutama pada hari Jumat.
Dimon menilai bahwa banyak karyawan yang tidak dapat dihubungi pada hari tersebut, yang dianggapnya sebagai sinyal kurangnya komitmen. Ia juga menyatakan bahwa keberadaan generasi muda yang mengandalkan aplikasi seperti Zoom sering kali tidak tampak di kantor.
Ia mendesak para manajer untuk tidak menyalahgunakan fleksibilitas bekerja dari rumah. Menurutnya, hal ini dapat merugikan kreativitas dan efisiensi tim secara keseluruhan.
Dengan menyatakan bahwa “para Zoom (Gen Z) itu tidak muncul”, Dimon menunjukkan betapa pentingnya kehadiran fisik dalam membangun budaya perusahaan yang kuat. Ia percaya bahwa interaksi langsung adalah bagian penting dari proses kreatif dan kolaboratif.
Hubungan Antara Kebiasaan Digital dan Produktivitas
Pakar kesejahteraan digital seperti Anastasia Dedyukhina mendukung pendekatan Dimon dalam menjaga fokus. Ia menjelaskan bahwa sekadar meletakkan ponsel dekat dapat mengganggu konsentrasi seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan dari perangkat digital tidak boleh dianggap sepele.
Menurut Dedyukhina, suara ponsel yang berdering dapat membangunkan perhatian seseorang sama seperti saat seseorang memanggil nama kita. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh lingkungan digital terhadap kinerja kita di tempat kerja.
Alison Wood Brooks, seorang profesor di Universitas Harvard, menambahkan bahwa fokus penuh pada saat rapat bisa membuat seseorang terlihat lebih cerdas dan disukai oleh rekan kerja. Kebiasaan seperti ini penting untuk menciptakan citra profesional dalam sebuah organisasi.
Dimon, melalui kebiasaan dan disiplin yang diterapkannya, menjadi teladan bagi banyak pemimpin perusahaan. Ia menunjukkan bahwa menjaga fokus dan disiplin dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan inovatif.
Oleh karena itu, metode yang diterapkan Dimon dalam bisnis dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan efisiensi di berbagai level organisasi. Disiplin dalam memanfaatkan teknologi menjadi salah satu kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam dunia kerja yang semakin terhubung ini.














