Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini memberikan peringatan serius bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk memperluas agresinya ke negara-negara Eropa lain, bahkan sebelum konflik di Ukraina mencapai resolusi. Dalam pernyataannya, ia menuduh Rusia tengah menguji ketangguhan pertahanan NATO melalui serangkaian pelanggaran udara menggunakan pesawat tempur dan drone di berbagai negara kawasan.
Dalam sebuah pertemuan di Kyiv setelah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Zelensky menegaskan bahwa Rusia sedang bersiap untuk konflik yang lebih besar. Ia khawatir Putin tidak akan menunggu untuk menyelesaikan perang di Ukraina dan berpeluang membuka front baru di wilayah Eropa.
“Putin tidak akan menunggu menyelesaikan perang di Ukraina. Ia akan membuka arah lain. Tidak ada yang tahu di mana. Itu yang dia inginkan,” ujarnya, menyoroti kekhawatiran terhadap potensi eskalasi yang lebih luas di Eropa.
Peringatan dan Uji Coba dari Rusia di Eropa
Zelensky menjelaskan bahwa Kremlin seolah sengaja menguji kemampuan Eropa dalam menjaga ruang udara mereka. Ia merujuk kepada laporan tentang kemunculan drone Rusia di negara-negara seperti Denmark, Polandia, dan Rumania, serta sejumlah insiden pelanggaran wilayah udara di Estonia oleh jet tempur Rusia.
“Eropa sedang diperiksa kapasitasnya,” katanya dengan nada serius. Pada saat yang sama, ia mencatat adanya aktivitas drone Rusia di atas pangkalan militer Denmark dan Norwegia, yang menunjukkan ancaman yang semakin mendalam.
Awal bulan ini, Ukraina bahkan mendeteksi sebanyak 92 drone yang bergerak menuju Polandia secara terkoordinasi. Meskipun banyak dari mereka berhasil dicegat, namun terdapat 19 unit yang berhasil memasuki wilayah Polandia, dengan beberapa di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh angkatan bersenjata setempat.
Langkah Strategis Ukraina dalam Menghadapi Ancaman
Zelensky menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan persiapan untuk menghadapi situasi ini dengan lebih baik. Ia mengungkapkan bahwa beberapa perwakilan negara akan berkunjung ke Ukraina untuk mengikuti pelatihan mengenai bagaimana menghadapi potensi serangan udara Rusia. “Kami siap berbagi pengalaman kami,” ujarnya.
Namun, ia juga menyoroti kesulitan yang dialami oleh pemerintah di negara-negara Uni Eropa dalam menghadapi ancaman baru yang kompleks dan berbahaya ini. Tantangan tersebut menunjukkan betapa pentingnya kerjasama internasional dalam mempertahankan keamanan regional.
Di tengah situasi yang tegang ini, Zelensky berharap agar negara-negara Eropa dapat lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan yang muncul dari strategi ofensif Rusia. Untuk itu, peningkatan pertahanan dan kolaborasi antarlembaga di Eropa sangatlah penting.
Dialog Strategis antara Ukraina dan Amerika Serikat
Komentar Zelensky muncul setelah pertemuannya dengan Presiden AS, yang ia sebut sebagai sesi yang produktif. Pada kesempatan tersebut, Trump menunjukkan keyakinannya bahwa Ukraina mampu merebut kembali wilayah yang hilang sejak tahun 2022, dengan dukungan penuh dari Eropa dan NATO.
Trump juga mengkritik situasi di Rusia, menyatakan bahwa ekonomi negara tersebut sedang mengalami masalah besar, sementara angkatan militer Rusia hanya berstatus “macan kertas.” Menanggapi itu, Zelensky menggarisbawahi bahwa pemahaman Trump tentang situasi di medan perang telah berubah secara signifikan.
“Saya menjelaskan kepadanya bahwa kemajuan Rusia seringkali hanya bersifat sementara. Itu bukan keberhasilan, melainkan kehadiran yang sementara saja,” jelasnya, menegaskan bahwa persepsi yang salah tentang kekuatan Rusia dapat membawa konsekuensi yang berbahaya.